Ketika Bumi Terluka
Oleh : A. Wulan Fazwa
Tangisan bumi memang tak terdengar tetapi langit abu menjadi pertanda
Dentuman keras menjadi amarahnya
Merintih perih kesakitan
Kini bumi sedang terluka
Hamparan hijau berubah menjadi lautan api
Keserakahan
Ketamakan
Para manusia
Bumi yang selalu menunggu
Berharap manusia melakukan setetes perubahan
Tetapi nyatanya
Manusia selalu terbakar oleh keinginan yang tiada henti
Bumi terluka
Tak ada yang peduli
Tak ada yang mendengar suara jeritan ini
Keserakahan dan ketamakan membawa pada kerusakan